Jumat, 14 Agustus 2009

"Dilema Cinta"

Seberapa salahkah diriku 
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku 
Inikah caramu membalas 
aku yang slalu ada saat kau terluka

semua yang ku beri untukmu 
Tak ada satu pun perasaan 
Yang mampu membuatku begitu terluka 

Namun ku terlanjur mencintai dirimu 
Terlambat bagiku pergi darimu 
Bagi ku terlalu indah perasaan itu 
Tak mudah untukku menjauh darimu 


Telah ku coba segala cara 
tuk bahagiakan kamu merebut hatimu 
Namun tak semudah yang ku bayangkan 
Bila kau tak inginkan ku tuk disisimu 

Tak pernah kurasakan sebelumnya 
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa 
Mengartikan diriku bahwa ku mampu berlalu


Rabu, 12 Agustus 2009

Kehilangan

Bintang malam kemanakah ia gerangan?
Tak sedikitpun ia meninggalkan jejak
juga bayang… siang atau malam
Adakah rindu ini harus kugenggam,
Hingga esok hari kujelang…

Ku menyayanginya dari lubuk hati yang dalam
Tetap merindunya meski t’lah pergi
Ku hanya ingin melihat, namun itu pun tak mungkin lagi
Tidakkah rasa ini harusnya mati

dan hilang dari hidupku ini

ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKU

beribu hari ku lalui bersama mu….
namun kau tak pernah peduli kan hadirku….
berjuta masa ku menemani raga mu…
namun bathinmu tak pernah ingin kan ku…

hingga ambang batas rasa cintaku….
ku langkahkan kaki menjauhi mu….
namun tetap tak kau relakan….
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu???

cinta atau kah sebatas keinginan dan ke egoisan???

ku terdiam sejenak tuk memutuskan…
namun cinta ku pada mu tetap berkobar…
dan kuputuskan untuk tetap tinggal di dekat mu…

hari pun silih berganti…
namun kau tetap seperti yang dulu…
acuh dan tak peduli pada cintaku…

dan hingga batas waktu ini…
slalu dan kan slalu kUpertanyakan…
ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKU

Aura cinta

Lututku mulai gemetar 
Saat kau muncul
Pikiranku dipenuhi tanda tanya
Hatiku dipenuhi rasa takut 
Kapankah perasaan ini akan berhenti ?
Kapankah perasaan ini bermula ?
Bagaimana aku harus mendengar pikiranku ?
Tanpa menghancurkan hatiku ?
Aku sangat Bingung 
Apa yang harus kulakukan ?
Aku tak dapat memikirkan apa-apa
Kecuali dirimu
Haruskah aku mengabaimu ?
Atau memberinya waktu ?
Aku tak dapat berpikir jernih
Hatiku mengendalikan jiwaku
Takdapat ku pungkiri dirimu yang selalu di hatiku.

Jeritan Hati(by wisnu hafid in Label )

Jeritan hati yang kian berseru
Membuat hati menjerit tak tertahankan
dari semua kebohongan-kebohongan belaka
yang selalu mengelilingiku

Entah sampai kapan aku bisa bertahan ?
Tuk tetap memegang teguh kepercayaan
dari sebuah kebohongan

Walaupun ku tahu itu adalah kebohongan
Aku tetap mencoba tuk percaya
Tapi setiap aku tahu kebenarannya
Hatiku semakin terluka,hancur lembur
yang tersisa hanyalah abu
Dan ku tetap mempertahankan abu itu
Sampai tak tersisa sedikitpun

Sebuah Kebenaran cinta(by wisnu hafid in Label)

Sebuah kebenaran dari mulutmu
Waktu seperti berhenti berputar dan
aku berpikir apakah ini mimpi ?

Akumendengarsebuahkebenaran
yang begitumenyakitkan
Hatikuhancursampaijadiabu
Akutakbisaberpikirapa-apa

Yang akutahuselamaini
Akudikhianatimentah-mentah
Akusepertiorangbego
Yang taktahuapa-apa

Sebenarnyasudahdaridulu
Kumerasakannyajikalaudiamasih
mencintainyadantidakmencintaiku

Tapientahkenapaakutetapsajamempercayainya?
Selamasetahunjadian
Harusmenelanrasasakitinijikabersamanya

Bayang-bayangdirimudandirinya
Selalumenyelimutiku
Dan akuharusmenerimakenyataandari
sebuahkebenaran yang kauucapkan

Sampaiakhirhayatku
Iniadalahpilihanhidupku
Yang haruskujalani
Walaurasasakit yang harus
kuderitasetiapwaktu

Seandainyaku tau daridulu
Mungkinkitatakakansepertisekarangini

Apakamumenyesalbertemudenganku?
Apakamumenyesalkehilangan
Gadis yang kamucintai
danmenikahdenganorang lain (aku)?

Akupercayakaupastiakantetap
berusahatukmembahagiakankudan
akupunjugaakanberusahamembahagiakanmu

Walaurasasakitkuderita
Tapikebahagiankubersamamu
Perlahanmengobatirasasakititu

Cinta dan Insan(by wisnu hafid in Label)

Cinta berkata
Wahai insan
Aku hadir dihati-mu
Untuk menghilangkan sepi dan keresahan-mu
Tapi setelah lama ku sis hidup-mu
Engkau malah menuduh-ku
Pembawa resah dan pilu

Wahai insan
Aku datang pada-mu
Untuk mewarnai hidup-mu
Tapi engkau malah menuduh-ku
Sebagai penyebab timbulnya nafsu

Wahai insan
Aku senantiasa datang
Karena masih ada diantara mereka
Yang mengagungkan perasaan cinta
Bahkan mereka membawa-ku ketempat yang paling tinggi
Cinta sejati, murni dan abadi
Cinta pada ilahi
Pencinta alam ini

Puisi Patah Hati 2(by wisnu hafid in Label)

Deras kudengar hujan yang turun malam ini
Seolah sang hujan senang melihatku 
Yang sedang bermuram durja ini

Akhir-akhir ini kau nampak begitu baik padaku
Hari ini pun begitu
Kau tersenyum padaku lagi

Hatiku terasa dimanja akan kebaikanmu
Hingga tak kusadari
Diriku semakin jatuh cinta padamu

Namun sayang ternyata seperti itu
Diriku hanya seorang teman dimatamu
Kebaikan yang kau berikan telah kusalah artikan
Hingga hatiku merasa dibohongi

Sedih hatiku tuk mengingat-ingat kembali
Apa yang telah terjadi dihari ini

Awan mendung telah tutupi hatiku yang sedih ini
Kilat kilat yang menyambar dan petir yang bergemuruh
Terasa bagai sebuah pedang yang menusuk-nusuk batinku

Kesedihanku bukan untuk dirimu
Karena kusadari dirimu bukanlah untukku
Ku tak pantas tuk mencintaimu
Meski harapan tetap ada namun
Harapan itu tak lagi jadi harapanku

Puisi patah hati( by wisnu hafid in Label: puisi patah hati)

Kubingung di persimpangan
Kabut kaburkan pandangan
Suara2 bertalu talu di kepala
Akibatkan sakit tak terkira

Pasak menghujam jantung
Tak mampu bunuh dendam terbendung
Hati ingin teriak
Keluarkan semua sesak

Dingin membeku
Panas membara
Tak bisa ekspresikan
Gejolak jiwa dalam insan

Cinta terpasung
Terus dirundung
Berselimutkan benci
Tapi ku bukan banci

Yang sembunyi dari kenyataan takdir.
Kan ada cinta tulus hadir
Suatu hari nanti
Suatu saat nanti

(Gundah Mendalam) by wisnu hafid

Telah lama kurasakan
Gundah dalam hatiku
Diriku tak lagi mencintaimu
Namun ku tak kuasa
Tuk katakan padamu
Karena ku tau
Kau sangat menyayangiku

Jujur ketika ku sedang bersamamu
Hatiku nyaman hatiku tentram
Kau bawa kesejukan
Kau alirkan air cinta dihatiku
Hingga basahi seluruh hatiku yang gersang
Namun ku tak kuasa
Karena diriku tak ingin mencintaimu
Hatiku menolakmu

Ku tak mengerti mengapa
Ku selalu bertanya kenapa
Pada hatiku yang menolakmu

Apapun yang akan terjadi esok hari
Harapanku hanya ini
Kuingin hatiku hanya untukmu
Kuingin mencintaimu sampai hayatku
Walau ku tak pernah tau
Kapan hatiku bisa menerimamu

cinta tak sampai

Hatiku bergetar ketika melihatmu
Jantungku berdetak kencang ketika kau ada disampingku
sekarang
Hatiku terasa sakit jika kau dengan yang lain
Dadaku terasa sesak karena merindu jika tak bertemu dirimu

Apakah rasa ini akan abadi?

Ku tak kuasa tuk menolaknya
Karena semakin ku tolak
Hatiku semakin terasa sakit
Sakit karena tak bisa memilikimu